Jumat, 15 Juni 2012

Tulus Melayani Menuju Great Faculty

Fun game usai, maka debrief dimulai. Pada sesi debrief, saatnya menggali pelajaran dari semua game outbound yang tadi siang hingga sore dimainkan. Debrief difasilitasi oleh Irsan.

Sebelum debrief dilaksanakan, slideshow foto kegiatan outbound Karyawan FTI Universitas Katolik Parahyangan diperlihatkan. Foto-foto kedatangan peserta, dilanjutkan makan siang hingga outbound training diperlihatkan. Ada beberapa foto yang mengundang tawa peserta.


Debrief Outbound Training
Debrief yang pertama adalah tentang trustfall. Fasil Irsan menanyakan terlebih dahulu opini dan perasaan peserta tentang trustfall. Peserta juga ditanya tentang pelajaran yang dapat diambil dari game outbound trustfall. Peserta diminta memberikan pendapat tentang hal-hal apa saja dalam pekerjaan yang mirip dengan hikmah trustfall









Dalam pembahasan, ada 3 hal utama yang digarisbawahi oleh fasil Irsan, yaitu: percaya diri, saling percaya dengan rekan dan percaya dengan Tuhan. Tiga hal ini adalh pondasi utama untuk meraih sukses apapun. Termasuk sukses dalam tantangan untuk esok hari yaitu rafting. Bila ada satu saja yang goyah dari 3 percaya tadi, maka bisa dipastikan ada peserta yang enggan untuk melakukan rafting.

"Bagaimana teman-teman, siap melaksanakan 3 hal ini?!", tanya fasil Irsan dengan separuh menantang.

"Siaapp!"

Satu demi satu slideshow diputar dan satu demi satu hikmah dibalik tiap games dikupas. Beberapa peserta seperti Pak Kapto, Pak Heri, pak Murfy, pak Yana, pak Imam dan yang lainnya memberikan opini dari game yang dibahas.

Debrief ternyata berjalan lebih lama dari yang direncanakan. Itu karena para peserta antusias dalam memberikan pandangan-pandangan mereka. Acara malam itu dijeda untuk memberi kesempatan para peserta rehat sejenak.


Game Gambar Bersama
After coffee break, peserta disuguhkan sebuah game. Game dibagi 2 sesi. Sesi pertama peserta menggambar bersama tanpa boleh berdiskusi. Hasilnya?... Semua gambar terlihat tidak bermakna. Penyebabnya adalah ketiadaan visi bersama. Semua menuangkan gagasan pribadi bukan kelompok. Sehingga gambar kurang bermakna.








Pada sesi kedua, peserta diperbolehkan untuk berdiskusi. Hasilnya mereka mencoba merumuskan visi bersama. Gambar menjadi lebih terarah dan memiliki makna besar yang positif. Dari lima kelompok, dipilih 2 kelompok untuk mempresentasikan gambarnya. Presentasi dua kelompok ini luarr biasa. Mereka mendapatkan tepuk tangan dari peserta lainnya.






Commitment Building
Hasil dari presentasi menyebutkan bahwa para peserta ingin sekali mewujudkan FTI mampu selalu menghasilkan lulusan yang sangat berkualitas. Not just GOOD but GREAT!

"Jadi kualitas para karyawan FTI yang seperti apakah yang sebaiknya dimiliki agar mampu menghasilkan lulusan FTI yang berkualitas?", tanya fasil Irsan

Agar terumuskan sebuah statement yang nantinya akan menjadi komitmen bersama, maka fasil Irsan meminta para peserta menunjuk satu orang perwakilan untuk menjadi leader yang mampu memimpin brainstorming hingga membuat pernyataan komitmen bersama.

Ada beberapa orang yang mendapat suara yang banyak. Namun suara terbanyak jatuh kepada pak Rabindranath Harimurti (pak Rabin). Memang gak salah memilih pak Rabin sebagai leader. Beliau mampu dengan cepat mengakomodir kemudian bersama-sama menyusun komitmen bersama.





Di atas kanvas besar, komitmen dituliskan. Semua peserta yang hadir diminta menorehkan tandatangan mereka di atas kanvas tersebut. Sejarah untuk membuat FTI menjadi great faculty dimulai. Pada detik itu segala upaya "Tulus Melayani Menuju Great Faculty" dimulai!









Tidak ada komentar:

Posting Komentar