Selasa, 12 Juni 2012

Membangun Menara Dari Cup

Game outbound berikutnya adalah game problem solving bernama Cup Tower. Game ini mengasah kemampuan para peserta outbound karyawan FTI Unpar untuk mengeluarkan kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah. Waah kalau yang seperti ini sih kayaknya sudah menjadi santapan harian rekan-rekan karyawan FTI Unpar.

Benar saja, mereka terlihat antusias dan serius mengikuti game ini. Diskusi perencanaan juga berjalan dengan membahas ide-ide kreatif tentang cara-cara membuat tower dari cup. Tentunya dengan cara yang tidak melanggar aturan. Mau tahu aturan mainnya?




Tujuan dari game cup tower ini adalah mendirikan menara 8 tingkat dari 30 cup plastik. Beberapa aturan mainnya: dalam mengisi air ke dalam cup dan meletakkan cup peserta harus menggunakan tangan kiri, kecuali yang kidal harus dengan tangan kanan. Bibir cup tidak boleh saling bersentuhan. Bentuk tower terserah. Tim baru dianggap berhasil hanya jika berhasil membuat menara dengan ketinggian delapan tingkat. Dibawah itu gagal!

Semua peserta dalam tiap kelompok harus berkontribusi. Tiap peserta bergiliran meletakkan cup untuk mendirikan menara. Tiap peserta tidak boleh memberikan arahan dan berkomunikasi tentang cara meletakkan cup. Sebab semua strategi dan cara menyusun menara sudah dibahas sebelum mendirikan menara. Bila ada yang melanggar aturan seperti: cup terjatuh, mengambil air dan atau meletakkan cup dengan tangan kanan, bibir cup menyentuh dengan cup lain, maka permainan dihentikan. Saat berhenti menyusun, kelompok dipersilahkan untuk berdiskusi kembali untuk menyusun strategi lain yang lebih baik.

Sepintas game outbound ini sepele. Tapi saat pelaksanaannya harus penuh konsentrasi, perencanaan yang matang dan kehati-hatian tingkat tinggi. Semakin tinggi tingkat yang dibangun, semakin tinggi resiko jatuh. Bukan hanya peserta yang meletakkan cup saja yang berdebar, peserta lain yang memperhatikan juga berdebar-debar khawatir rekannya gagal.






Beberapa kesalahan yang terjadi membuat bangunan menara setengah jadi terpaksa diruntuhkan kembali. Kelompok berdiskusi kembali. Kesalahan yang biasanya terjadi adalah: peserta tidak mengikuti planning yang telah ditetapkan, peserta bermain "aman" dengan yang penting bisa meletakkan cup dengan aman tanpa mempedulikan kemiringan cup yang ia letakkan. Ini yang membuat rekan lainnya menjadi sulit.

Saat game berakhir, beberapa peserta masih penasaran. Walau sambil coffee break, mereka terus mencoba membangun tower. Ini sikap mental yang bagus. Rasa penasaran bila belum berhasil dan terus mencoba mencari jalan keluar sangat dibutuhkan oleh para karyawan agar mampu menjadi problem solver yang baik.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar